Guna mempercepat dan
efektifitas dalam penyaluran Bantuan Siswa Miskin (BSM) tahun ini,
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Bahrul Hayat memerintahkan agar
Direktorat Pendidikan Madrasah segera membangun sistem komputerisasi
terkait pendataan dan penyaluran BSM, "Mohon Direktorat Madrasah mengkhususkan sistem informasi BSM ini,
paling tidak dalam tiga bulan kedepan sistem ini harus ada. Mohon ini
juga sebagai catatan bahwa kita dalam memperbaiki kedalam," katanya di
depan para Kepala Bidang Madrasah seluruh Indonesia pada Selasa malam
(24/9) di Bandung.
Selama ini, lanjut Bahrul, dalam penyaluran BSM masih secara manual. Untuk itu, hal ini harus diakhiri dan segera, harus ada sistem teknologi dalam penyaluran BSM, "Jika
semua mengandalkan kertas ini menjadi sangat lama, jadi ini mesti
diubah dan jika satu-satu kertas tersebut dimasukkan dalam ketikan, saya
tidak bisa membayangkan apa yang terjadi," tukasnya.
Menyinggung Peraturan Menteri Keuangan (PMK)
Nomor 81 Tahun 2012 tentang Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian
Negara/ Lembaga, dimana penyaluran BSM harus
diserahkan langsung (LS) melalui rekening kepada siswa madrasah, Bahrul
menilai hal itu perlu dikaji ulang, "Saya pribadi keberatan, sebab
orangtua siswa penerima BSM-pun tidak punya rekening, tidak mungkinlah di Papua, NTT dan
pulau-pulau kecil. Ini tidak mungkin mudah. Tapi dengan solusi untuk
satu rekening penampung juga tidak baik, ternyata menumpuk di belakang
dan itu tidak terselesaikan," paparnya. "Harus ada solusi tentang
penyaluran lewat rekening," imbuhnya lagi.
Namun, Bahrul menghimbau kepada para Kabid
Madrasah dari 33 Provinsi yang hadir supaya tetap melakukan
langkah-langkah antisipatif dengan cara kerja yang berbasis pada
Informasi dan Teknologi (IT) "mohon bantuan daerah tetap antisipatif
dengan cara kerja yang menggunakan IT, jika
dimanualkan tidak terbayang lagi,". Selain itu, Sekjen juga menilai
bahwa titik kelemahan juga berada pada titik perencanaan yang tidak
terlalu baik, "Kita memang harus akui kelemahan itu," tandasnya.
Sebelum menutup Kegiatan Rapat Koordinasi
Bidang Pendidikan Madrasah Pusat dan Daerah, dan Sinkronisasi
Program/Kegiatan Direktorat Pendidikan Madrasah Pusat dan Daerah Sekjen
berpesan agar para Kabid Madrasah atau Kabid Pendidikan Islam melakukan
rapat rutin dwiwulan guna mereview program yang dilaksanakan selama ini.
"Juga terkait DIPA, peletakan DIPA harus sama dan jangan ada lagi bermacam-macam variasi peletakan DIPAnya," pungkasnya.
(shola/mss)
Posting Komentar