Mobil Canggih Atasi Bencana Buatan Mahasiswa UGM
COMMANDO ala mahasiswa UGM. (Foto: dokumentasi UGM)
SECARA geologis, wilayah Indonesia dilalui oleh dua jalur
pegunungan muda dunia, yaitu Pegunungan Mediterania dan Pegunungan
Sirkum Pasifik. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki gunung api yang
aktif dan rawan terjadinya gempa bumi.
Penanganan mitigasi
bencana dan evakuasi korban bencana di Indonesia masih belum optimal.
Hal ini dikarenakan manusia kesulitan menjangkau daerah bencana
berkaitan dengan ketidaksesuaian fisik dan atau pertimbangan faktor
keamaaan.
Oleh karena itu diperlukan alat yang mampu memonitor
keadaan di kawasan bencana seperti tekanan, temperatur, serta keadaan
alam secara visual di lokasi bencana secara real time. Karya
ini dilatarbelakangi oleh kondisi alam dan lingkungan di Indonesia yang
sering terjadi bencana, baik secara alami atau bencana karena ulah
manusia. Pada 2010, Indonesia mengalami 100 gempa di atas 5 SR.
Ahli
gempa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Wahyu Triyoso menyebutkan
bahwa sudah terjadi lebih dari 800 gempa di atas 5 SR sejak 2004.
Muncullah gagasan pentingnya produksi mobil bencana sebagai pembantu
mitigasi dan evakuasi korban bencana.
Communication Mobile Robot
for Mapping on Disaster Area and Optimizing Mitigation (COMMANDO),
merupakan mobil yang digunakan secara spesifik untuk menjangkau lokasi
bencana yang tidak dapat dijangkau karena ketidaksesuaian fisik dan atau
pertimbangan faktor keamanan bagi manusia.
Mobil ini dikendalikan dengan radio frequency melalui
komputer atau laptop, yang dilengkapi dengan kamera digital, sensor
tekanan, sensor suhu, dan aktuator penapis benda. Kamera digunakan untuk
menangkap gambar secara real time kawasan yang dilalui mobil.
Sensor
digunakan untuk mengirimkan informasi kondisi fisik seperti tekanan dan
suhu di daerah bencana kepada pusat pengendali. Apabila ada benda yang
tidak dinginkan dan menghalangi jalur mobil, maka dapat dipindahkan
dengan aktuator.
COMMANDO dibuat oleh sebuah tim yang diketuai
oleh Ridwan Wicaksono, Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada.
Selain itu pengerjaan mekanik oleh Irfan Aditya (Teknik Mesin),
elektronis oleh Ahmad Ataka (Teknik Elektro), software oleh Ahmad Harist
(Elektronika dan Instrumentasi) dan Syauqy Nurul Aziz.
Mobil ini
sebagai komplementer sarana dan prasarana manusia dalam membantu
evakuasi korban bencana seperti gempa, letusan gunung, gas beracun,
radiasi nuklir dan ledakan bom. Dengan aplikasi COMMANDO di lokasi
bencana, kami berharap korban dapat diminimalisir, serta kinerja
instansi yang terkait menjadi lebih optimal.
Posting Komentar